Friday, January 27, 2023
Penstudi
  • Home
  • Opinion
  • Economy
  • Business
  • Culture
  • Politics
  • Tech
No Result
View All Result
  • Home
  • Opinion
  • Economy
  • Business
  • Culture
  • Politics
  • Tech
No Result
View All Result
Penstudi
No Result
View All Result
  • Home
  • Opinion
  • Economy
  • Business
  • Culture
  • Politics
  • Tech
Home Opinion
Trending

G20 dan Uni Eropa dalam Pemulihan Krisis Ekonomi Global

Peran G20 dan Uni Eropa dalam Pemulihan Krisis Ekonomi Global

Redaksi Penstudi by Redaksi Penstudi
January 14, 2023
Reading Time: 3 mins read
0
G20 dan Uni Eropa dalam Pemulihan Krisis Ekonomi Global

KTT G20 tahun 2020 telah memfasilitasi perekonomian global melalui penyediaan dana dan diskusi untuk membangun perekonomian yang sehat, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. G20 adalah forum internasional yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (UE). G20 telah menjadi instrumen yang sangat kuat dalam pengambilan keputusan yang cepat dan efisien sejak mulai berlaku pada tahun 2008 pada saat krisis keuangan global. G20 dimulai pada tahun 1999, pada saat itu diciptakan untuk menanggapi krisis keuangan di Asia Timur. Namun, G20 tidak aktif selama beberapa tahun sampai tahun 2008.

RELATED POSTS

Idiosinkrasi George W. Bush dalam Invasi Amerika terhadap Irak

Kebijakan Uni Eropa dalam Merespon Krisis Energi Pasca Brexit

Kerjasama Bilateral Indonesia-Australia: Studi Kasus IA-CEPA

oleh: Ahmad Ghufran Akbar                                                                                          full-text PDF

Pada tahun 2008, G20 dibangkitkan kembali serta memainkan peran utama dalam krisis keuangan global dengan bertindak sebagai forum krisis darurat bagi para pemimpin dunia yang bersama-sama berjanji untuk menginvestasikan $ 1,1 triliun ke dalam ekonomi untuk membantu negara-negara dan bisnis di seluruh dunia untuk terus bergerak bahkan pada saat krisis. G20 memainkan peran penting dalam menciptakan dan memungkinkan lingkungan yang efektif dalam pertumbuhan dan perkembangan global yang inklusif. Pekerjaannya adalah untuk memastikan stabilitas keuangan, mendorong pertumbuhan, serta menghindari dan mengelola krisis (Siddiqui, 2021).

Pertanyaan sering diajukan terkait dengan relevansi abadi G20. Didirikan sebagai forum tingkat pemimpin untuk mengatasi krisis keuangan global, kelompok ini sejak saat itu telah bertransformasi serta mengambil agenda yang luas. Pertanyaan untuk 2020 ini, pada dasarnya adalah dapatkah G20 mengangkat dirinya dari satu dekade dan memfokuskan kembali untuk mengatasi krisis yang benar-benar global? Dalam rangka mengatasi krisis ekonomi global diperlukan kerjasama secara meluas di tiap-tiap negara yang ada di dunia. Untuk itu, G20 melalui forum internasional bersama-sama mencoba untuk mengatasi krisis ekonomi akibat pandemi tersebut (Watson-Lynn, n.d.).

Setelah penyebaran awal dari China, Eropa dengan cepat menjadi pusat pandemi global pada akhir Maret dan awal April 2020. Meskipun penyebaran virus sekarang sudah mulai dibatasi, negara-negara di dunia baru saja perlahan-lahan muncul dari berbagai tahapan lockdown. Uni Eropa dan negara-negara anggotanya telah menerapkan langkah-langkah dukungan fiskal yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengurangi dampak kontraksi drastis ekonomi benua itu (Blackwell, 2020).

Sementara ekonomi global pulih dari kedalaman krisis awal tahun ini, momentum melambat di negara-negara dengan tingkat infeksi yang meningkat kembali, pemulihannya tidak merata dan pandemi kemungkinan akan meninggalkan bekas luka yang dalam. Terutama yang rentan adalah negara-negara miskin dan sangat berhutang budi di negara berkembang, yang “berada di jurang kehancuran finansial dan meningkatnya kemiskinan, kelaparan dan penderitaan yang tak terhitung.

Sadar bahwa roda perputaran ekonomi dunia terhambat, Uni Eropa diwakili oleh presiden Komisi Eropa (Charles Michel) dan Dewan Eropa (Ursula von der Leyen) melalui forum G20 mengusulkan bahwa “perjanjian internasional tentang pandemi” akan membantu mencegah dan mempercepat respons terhadap pandemi di masa depan. Michel menyarankan perjanjian semacam itu harus dinegosiasikan dengan semua negara anggota G20, PBB dan Organisasi Kesehatan Dunia.

Uni Eropa menyarankan insentif serta peluruhan atau penundaan pembayaran hutang masing-masing negara dalam rangka negara-negara untuk fokus dalam pemulihan ekonomi negaranya (Koumettou, 2020). Komisi Uni Eropa memperingatkan bahwa pandemi ini mungkin bukan yang terakhir, karena ia menyerukan “International Treaty on Pandemics” untuk membantu meningkatkan respons masyarakat global. (Armstrong et al., 2020). Selain itu menanggapi pandemi serta krisis lingkungan, Uni Eropa akan mendorong G20 untuk menyetujui standar global umum tentang apa yang merupakan investasi “hijau”. Hal ini akan membantu menarik investasi swasta besar-besaran yang dibutuhkan karena banyak dana investasi tertarik untuk berinvestasi dalam proyek-proyek ramah lingkungan, tetapi tidak ada cara yang disepakati untuk memilihnya. Uni Eropa sudah mengerjakan standar tersebut dan berencana untuk merampungkan nya pada tahun 2022. Melalui hal tersebut Uni Eropa berperan dalam perencanaan serta sebagai haluan dalam investasi “hijau” dan pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pemberian bantuan insentif serta penundaan pembayaran hutang masing-masing negara yang terlibat di dalam G20 untuk membantu peningkatan ekonomi secara parsial baik dalam lingkup regional maupun internasional.

References

Blackwell, S. (2020, July). Strategic Trends (2): The European Unions Role. TRENDS Research & Advisory Center. https://trendsresearch.org/wp-content/uploads/2020/07/Strategic-Trends-2-The-European-Unions-role.pdf

Armstrong, M., Koutsokosta, E., & Dell’Anna, A. (2020, November 22). G20 leaders call for worldwide coordinated response to COVID-19 pandemic. Euro News. Retrieved November 25, 2021, from https://www.euronews.com/2020/11/22/g20-leaders-call-for-worldwide-coordinated-response-to-covid-19-pandemic

Koumettou, J. (2020, November 21). G20 to discuss post-pandemic world, back debt relief. In-Cyprus. Retrieved November 25, 2021, from https://in-cyprus.philenews.com/g20-to-discuss-post-pandemic-world-back-debt-relief/

Siddiqui, J. (2021, June 29). How G20 under Saudi Presidency equipped World Economies to efficiently face Pandemic. The Milli Chronicle. Retrieved November 25, 2021, from https://www.millichronicle.com/2021/06/how-g20-under-saudi-presidency-equipped-world-economies-to-efficiently-face-pandemic/

Watson-Lynn, E. (n.d.). Prospects for a G20 “pandemic treaty.” The Interpreter. Retrieved 202`-11-25, from https://www.lowyinterpreter.org.au/the-interpreter/prospects-g20-pandemic-treaty

Tags: EconomyForeign CooperationForeign PolicyG20G7/8Regime
ShareTweetShare
Redaksi Penstudi

Redaksi Penstudi

Penstudi merupakan sebuah platform digital yang menyajikan informasi seputar politik, ekonomi, militer, dan lain sebagainya di kancah internasional.

Related Posts

Military

Idiosinkrasi George W. Bush dalam Invasi Amerika terhadap Irak

January 25, 2023
Kebijakan Uni Eropa dalam Merespon Krisis Energi Pasca Brexit
Economy

Kebijakan Uni Eropa dalam Merespon Krisis Energi Pasca Brexit

January 14, 2023
Kerjasama Bilateral Indonesia-Australia: Studi Kasus IA-CEPA
Military

Kerjasama Bilateral Indonesia-Australia: Studi Kasus IA-CEPA

January 14, 2023
Perubahan Rezim Politik dan Kudeta Militer di Burkina Faso
Politics

Perubahan Rezim Politik dan Kudeta Militer di Burkina Faso

January 14, 2023
Peningkatan Ekonomi Melalui Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia
Culture

Peningkatan Ekonomi Melalui Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia

January 20, 2023
Kerjasama Pertahanan Indonesia-Jerman melalui Ekspor MBT Leopard
Military

Kerjasama Pertahanan Indonesia-Jerman melalui Ekspor MBT Leopard

January 14, 2023
Next Post
Perubahan Rezim Politik dan Kudeta Militer di Burkina Faso

Perubahan Rezim Politik dan Kudeta Militer di Burkina Faso

Kerjasama Bilateral Indonesia-Australia: Studi Kasus IA-CEPA

Kerjasama Bilateral Indonesia-Australia: Studi Kasus IA-CEPA

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended Stories

Kerjasama Bilateral Indonesia-Australia: Studi Kasus IA-CEPA

Kerjasama Bilateral Indonesia-Australia: Studi Kasus IA-CEPA

January 14, 2023
Kerjasama Uni Eropa dan Indonesia dalam IUE-CEPA melalui ARISE+

Kerjasama Uni Eropa dan Indonesia dalam IUE-CEPA melalui ARISE+

January 14, 2023
Peningkatan Ekonomi Melalui Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia

Peningkatan Ekonomi Melalui Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia

January 20, 2023

Popular Stories

  • Peningkatan Perekonomian Daerah melalui Sister City Polandia-NTB

    Peningkatan Perekonomian Daerah melalui Sister City Polandia-NTB

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perubahan Rezim Politik dan Kudeta Militer di Burkina Faso

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • G20 dan Uni Eropa dalam Pemulihan Krisis Ekonomi Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kerjasama Pertahanan Indonesia-Jerman melalui Ekspor MBT Leopard

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peningkatan Ekonomi Melalui Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Penstudi

Penstudi merupakan sebuah platform digital yang menyajikan informasi seputar politik, ekonomi, militer, dan lain sebagainya di kancah internasional.

Recent Posts

  • Idiosinkrasi George W. Bush dalam Invasi Amerika terhadap Irak
  • Kebijakan Uni Eropa dalam Merespon Krisis Energi Pasca Brexit
  • Kerjasama Bilateral Indonesia-Australia: Studi Kasus IA-CEPA

Categories

  • Business
  • Culture
  • Economy
  • Health
  • Lifestyle
  • Military
  • Opinion
  • Philanthrophy
  • Politics
  • SDGs
  • World

© Penstudi 2022

No Result
View All Result
  • Home
  • Category
    • Business
    • Culture
    • Economy
    • Lifestyle
    • Health
    • Travel
    • Opinion
    • Politics
    • Tech

© Penstudi 2022