Friday, January 27, 2023
Penstudi
  • Home
  • Opinion
  • Economy
  • Business
  • Culture
  • Politics
  • Tech
No Result
View All Result
  • Home
  • Opinion
  • Economy
  • Business
  • Culture
  • Politics
  • Tech
No Result
View All Result
Penstudi
No Result
View All Result
  • Home
  • Opinion
  • Economy
  • Business
  • Culture
  • Politics
  • Tech
Home Economy

Kebijakan Uni Eropa dalam Merespon Krisis Energi Pasca Brexit

Peran Jerman dan Prancis pada Kebijakan Uni Eropa dalam Merespon Krisis Energi Pasca Brexit

Dzia Istiqlal by Dzia Istiqlal
January 14, 2023
Reading Time: 18 mins read
0
Kebijakan Uni Eropa dalam Merespon Krisis Energi Pasca Brexit

Kebijakan Energi Uni Eropa Pasca Brexit

Dengan keluarnya Inggris dari keanggotan Uni Eropa, banyak hak istimewa yang icabut serta ditangguhkan secara berkala seperti sebelumnya menjadi anggota the European Investment Bank (EIB), the European Fund for Strategic Investment (EFSI), the Connecting Europe Facility (CEF), the EU Horizon 2020 programme (H2020) and the European Energi Programme for Recovery (EEPR) dicabut serta hanya diberi akses yang limit terhadap EFSI, CEF, H2020, dan EEPR.

Contents

  • Pendahuluan
  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Kerangka Teoretis
  • Kerangka Konseptual
  • Pembahasan
  • Kebutuhan Pasokan Energi di Uni Eropa
  • Strategi Uni Eropa dalam Upaya Pengamanan Pasokan Energi Pasca Konflik Rusia–Ukraina 2014
  • Kebijakan Energi Uni Eropa Pasca Brexit
  • Penutup
  • Kesimpulan
  • Daftar Pustaka

RELATED POSTS

Idiosinkrasi George W. Bush dalam Invasi Amerika terhadap Irak

Kerjasama Bilateral Indonesia-Australia: Studi Kasus IA-CEPA

Perubahan Rezim Politik dan Kudeta Militer di Burkina Faso

Kemudian pada perihal kebijakan energi Uni Eropa dan Inggris terbagi menjadi beberapa poin sebagai berikut.

Kebijakan Energi dan Iklim Uni Eropa

 Keluarnya Inggris dari Sistem Perdagangan Emisi UE (ETS) dapat menyebabkan surplus tunjangan jangka pendekhal ini menjadikan ketakutan Uni Eropa akan Inggris tidak lagi patuh akan program Emisi tersebut. Dalam jangka panjang, Brexit kemungkinan besar akan menyebabkan pengetatan sistem. Jika Inggris dapat tetap berada dalam sistem hingga akhir fase ketiganya pada tahun 2020, ini dapat mengurangi resiko maslah emisi yang sebelumnya di sepakati pada Uni Eropa. Karena target efisiensi energi didefinisikan sebagai pengurangan dibandingkan dengan garis dasar, kami mengira bahwa setiap negara anggota pada dasarnya diminta untuk mengurangi konsumsi mencapai 30%. Oleh karena itu, Brexit tidak akan menyiratkan perubahan dalam kontribusi nasional untuk memenuhi target efisiensi energi di seluruh UE

Kebijakan Keamanan Pasokan Listrik dan Gas

 Mengumpulkan sumber daya energi di antara Negara-negara Anggota sangat penting bagi UE untuk membangun pasar energi internal yang umum dan benar-benar terintegrasi yang mampu menahan guncangan eksternal. Mengingat integrasi energi Inggris yang terbatas dengan Uni Eropa, keamanan pasokan listrik dan gas antara Inggris dn Uni Erop itu tidak akan terpengaruh secara substansial oleh Brexit. .

Proyeksi Kebijakan Euroatom

Inggris telah keluar dari Euratom serta UE. Ini membutuhkan pengaturan yang jelas tentang masalah-masalah seperti perlindungan peralatan dan limbah radioaktif. Mengenai perlindungan peralatan, UE dan Inggris setuju bahwa Komunitas Euratom harus mentransfer peralatan dan properti lain yang terletak di wilayah Inggris terkait dengan penyediaan perlindungan. Nilai aset yang akan ditransfer akan mewakili elemen kunci dari negosiasi. Mengenai limbah radioaktif, kedua pihak tampaknya sepakat pada prinsip bahwa tanggung jawab harus diberikan kepada negara di mana bahan bakar bekas atau limbah radioaktif dihasilkan. Namun, ketidaksepakatan kemungkinan akan muncul selama negosiasi. Mempertimbangkan sifat yang sangat teknis dari masalah ini, ada seruan agar Inggris tetap berada di Euratom. Namun, bahkan jika Euratom secara hukum diatur oleh perjanjian terpisah, fungsinya tergantung pada lembaga-lembaga UE. Untuk alasan ini, Euratom tidak boleh dianggap terpisah dari berkas Brexit yang lebih luas.

 Kebijakan Pasar Energi terhadap Perusahaan Inggris dan Uni Eropa

Sejumlah besar perusahaan Eropa aktif di pasar gas dan listrik Inggris dan memegang pangsa pasar yang signifikan di sana. Mereka tunduk pada risiko peraturan di lingkungan pasca Brexit Inggris tidak lagi terikat pada aturan UE. London memiliki peran utama dalam perdagangan hak listrik, gas, minyak dan emisi di Eropa. Untuk UE, penting untuk memastikan bahwa pedagang energi Inggris yang aktif di UE harus mengikuti setidaknya pasar keuangan yang ketat dan aturan transparansi seperti rekan-rekan UE mereka. London sebagai tempat hukum untuk kasus arbitrase kemungkinan besar tidak akan terpengaruh., perusahaan mungkin memutuskan untuk meninggalkan London untuk persaingan pasar. Meskipun keberlakuannya tidak berada di bawah ancaman, prosedur yang memberatkan dapat meningkatkan biaya penegakan putusan pengadilan Inggris. [12]

Penutup

Kesimpulan

Dengan keluarnya Inggris jelas merubah arah serta kebijakan Uni Eropa khususnya ada kebutuhan energi dan lainnya, kebijakan dan ketentuan khusus anggota Inggris dicabut serta ditangguhkan namun tidak semua. Hal ini dikarenakan Uni Eropa dan Inggris masih membutuhkan kerjasama tiap wilayah khususnya pada kebutuhan energi dittengha tengah krisis serta ancaman Rusia yang menerjang Ukraina yng cukup mempengaruhi setiap kebijakan yang harus direalisaskan dan ditetapkan secepat mungkin, pengaruh kebijakan yang sebelumnya di dominasi oleh adanya Uni Eropa. Dengan tidak adanya Inggris juga cukup mempengaruhi keadaan Uni Eropa khususnya slot pengisi sumber dana yang diisi oleh Jerman dan Perancis yang pendanaannya ditutupi oleh kedua Negara tersebut. Hal ini sangat mempengaruhi kebutuhan pada sector-sektor program yang dikembangkan khususnya pada permasalahan energi.

Daftar Pustaka

[1] FERN, “ Panduan Singkat Tentang Uni Eropa” Life Program of The European Union dan Ford Foundation, 2021, 1–3 https://www.fern.org/fileadmin/uploads/fern/Documents/2021/PANDUAN_SINGKAT_TENTANG_UNI_EROPA_BAHASA.pdf

[2] Hendra Pasuhuk, “Sejarah Terbentuknya Cikal Bakal Uni Eropa 70 Tahun Lalu” DW, 24 Mei 2019, https://www.dw.com/id/sejarah-terbentuknya-cikal-bakal-uni-eropa-70-tahun-lalu/a-48861327#:~:text=Untuk%20pertama%20kalinya%20sejak%20akhir,menjadi%20cikal%20bakal%20Uni%20Eropa.

[3] Muhammad Farhan Anshari dan Rusdiyanta “Potensi Dampak Brexit Terhadap Perekonomian Inggris “ (2020), hlm. 196. https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwjs5rGSutvyAhUUfSsKHTBBCIgQFnoECAkQAQ&url=https%3A%2F%2Fjom.fisip.budiluhur.ac.id%2Findex.php%2Fbalcony%2Farticle%2Fdownload%2F231%2F111&usg=AOvVaw3q482zuaQVs22nWytmFoZ3

[4] Indah Sri Lestari,” Penarikan iri Inggris dari Uni Eropa tahun 2016”, Vol.5,No.3(2017)p.1025 – 1030

[5] Muhammad Rizki Firzani,” Penolakan Jerman Terhaap Pergantin Made In Germany menjadi Made In EU tahun 2010 – 2014”, Vol.2,No.2(2015)p.1 – 4, https://ejournal.hi.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2017/08/e-journal%20Indah%20Sri%20Lestari%20(08-23-17-03-52-34).pdf

[6] Ray S. Cline, “World Power Trends and U.S. Foreign Policy for the 1980s,” in Politics & International Relations, 1st Ed. (New York: Routledge, 1980), https://doi.org/https://doi.org/10.4324/9780429267918.

[7] Happy Fajrian,” Uni Eropa siapkan strategi Energi baru agar tak tergantung gas Rusia “, diakses pada Senin, 11 April dari Katadata.co.id https://katadata.co.id/happyfajrian/berita/6218cd9316c2c/uni-eropa-siapkan-strategi-energi-baru-agar-tak-tergantung-gas-rusia.

[8] Mohammad Rosyidin, Teori Hubungan Internasional Dari Perspektif Klasik Sampai Non-Barat, ed. by Yayat Sri Hayati, First Edit (Depok: Rajawali Pers, 2020).

[9] Herry Wahyudi,” Penggunan Renewable Energi irective oleh Uni Eropa untuk menekankan penolakan impor crude palm oil di Indonesia”, Vol.2,No.2(2019)p.92 – 114, pdfhttps://media.neliti.com/media/publications/322195-penggunaan-renewable-energi-directive-ol-455cca67.pdf

[10] Anjar Sulastri,” Politik Energi Rusia dan dampaknya terhadap Eropa terkait sengket gas Rusia – Ukraina 2006 – 2009”, Departemen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Airlangga p.12 – 17,

[11] Ummu Ro;iyatu Nahdiyati Millati Hanfifah,” Embargo Ekonomi sebgai Strategi Konfronasi Uni Eropa terhadap Rusia pada Masa Konflik Ukraina 2014 -2015”, Juranl sospol,Vol.3 , No.2(Juli – Desember 2017)p.179 – 187,

[12]  Gustav Fredriksson, Alexander Roth, Simone Tagliapierta, George Zachmann, “Directorate General for Internal Policies The Impact of Brexit on the EU Energi System,” study for the ITRE Commitee, IP/A/ITRE/2017 , ( November 2017 ), hal 12 – 17

Page 3 of 3
Prev123
Tags: BrexitEuropean UnionForeign CooperationGlobalMultilateral OrganizationRegime
ShareTweetShare
Dzia Istiqlal

Dzia Istiqlal

Dzia Istiqlal is a Bachelor candidate at the University of Mataram in West Nusa Tenggara, Indonesia. He is majoring in International Relation and focuses concerns in Politic of International Economy.

Related Posts

Military

Idiosinkrasi George W. Bush dalam Invasi Amerika terhadap Irak

January 25, 2023
Kerjasama Bilateral Indonesia-Australia: Studi Kasus IA-CEPA
Military

Kerjasama Bilateral Indonesia-Australia: Studi Kasus IA-CEPA

January 14, 2023
Perubahan Rezim Politik dan Kudeta Militer di Burkina Faso
Politics

Perubahan Rezim Politik dan Kudeta Militer di Burkina Faso

January 14, 2023
G20 dan Uni Eropa dalam Pemulihan Krisis Ekonomi Global
Opinion

G20 dan Uni Eropa dalam Pemulihan Krisis Ekonomi Global

January 14, 2023
Peningkatan Ekonomi Melalui Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia
Culture

Peningkatan Ekonomi Melalui Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia

January 20, 2023
Kerjasama Pertahanan Indonesia-Jerman melalui Ekspor MBT Leopard
Military

Kerjasama Pertahanan Indonesia-Jerman melalui Ekspor MBT Leopard

January 14, 2023
Next Post

Idiosinkrasi George W. Bush dalam Invasi Amerika terhadap Irak

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended Stories

Peningkatan Perekonomian Daerah melalui Sister City Polandia-NTB

Peningkatan Perekonomian Daerah melalui Sister City Polandia-NTB

January 14, 2023
Kerjasama Uni Eropa dan Indonesia dalam IUE-CEPA melalui ARISE+

Kerjasama Uni Eropa dan Indonesia dalam IUE-CEPA melalui ARISE+

January 14, 2023

Idiosinkrasi George W. Bush dalam Invasi Amerika terhadap Irak

January 25, 2023

Popular Stories

  • Peningkatan Perekonomian Daerah melalui Sister City Polandia-NTB

    Peningkatan Perekonomian Daerah melalui Sister City Polandia-NTB

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perubahan Rezim Politik dan Kudeta Militer di Burkina Faso

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • G20 dan Uni Eropa dalam Pemulihan Krisis Ekonomi Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kerjasama Pertahanan Indonesia-Jerman melalui Ekspor MBT Leopard

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peningkatan Ekonomi Melalui Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Penstudi

Penstudi merupakan sebuah platform digital yang menyajikan informasi seputar politik, ekonomi, militer, dan lain sebagainya di kancah internasional.

Recent Posts

  • Idiosinkrasi George W. Bush dalam Invasi Amerika terhadap Irak
  • Kebijakan Uni Eropa dalam Merespon Krisis Energi Pasca Brexit
  • Kerjasama Bilateral Indonesia-Australia: Studi Kasus IA-CEPA

Categories

  • Business
  • Culture
  • Economy
  • Health
  • Lifestyle
  • Military
  • Opinion
  • Philanthrophy
  • Politics
  • SDGs
  • World

© Penstudi 2022

No Result
View All Result
  • Home
  • Category
    • Business
    • Culture
    • Economy
    • Lifestyle
    • Health
    • Travel
    • Opinion
    • Politics
    • Tech

© Penstudi 2022