Idiosinkrasi Trump terhadap Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat

Kerangka Pemikiran

Untuk membahas permasalahan yang telah penulis jabarkan sebelumnya, penulis menggunakan teori idiosinkratik yang didasarkan pada jurnal Margaret Hermann (1980) yang berjudul Explaining Foreign Policy Behaviour Using the Personal Characteristic of Political Leaders untuk menjelaskan hal tersebut.[1] Teori ini terfokus pada individu yang berperan sebagai pembuat kebijakan dalam proses pembuatannya. Dalam pembuatannya, kebijakan luar negeri yang diimplementasikan oleh suatu negara berkaitan dengan ciri khas personal yang dimiliki oleh pemimpin-pemimpin politik yang memiliki pengaruh besar. Pemerintah dapat dipengaruhi oleh pemimpin politik menuju ke arah agresif atau hubungan yang dami dengan negara lain. Motivasi individual dalam lingkungan politik dapat dikaitkan dengan implementasi kebijakan di sekitarnya. Dalam mengambil keputusannya, suatu individu dapat dipandang melalui kepribadiannya yakni, pola pemrosesan informasi dalam kelompok keputusan mereka, gaya kepemimpinan politiknya, serta pemanfaatan penasihat yang dimiliki.

Hipotesis

Selama masa kepemimpinan Donald Trump sebagai pemimpin Amerika Serikat, terdapat berbagai perubahan yang dilakukan olehnya terutama dalam hal kebijakan luar negeri. Perubahan-perubahan tersebut meliputi berbagai hal terutama Amerika Serikat yang menjadi terisolir dari kerjasama multilateral. Penulis berasumsi bahwa dalam proses decision making yang terjadi, banyak hal yang dipengaruhi oleh idiosinkratik yang dimiliki oleh Trump.

Alur Pemikiran

Berdasarkan kerangka konseptual yang penulis gunakan, berikut merupakan bagan yang menjelaskan mengenai proses terjadinya perubahan kebijakan luar negeri suatu negara yang dipengaruhi oleh pandangan pemimpin politik tadi.

Bagan 1 Alur Pemikiran Idiosinkrasi

Bagan tersebut menjelaskan tentang proses analisis idiosinkratik seorang pemimpin terhadap pembuatan kebijakan luar negeri, terdapat tiga penilaian yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut yakni: personality assesment (penilaian kepribadian),  trait analysis (analisis bawaan), dan cognitive analysis (analisis pengetahuan). Ketiga penilaian tersebut mengarah pada terbentuknya leadership style (gaya kepemimpinan), political personality profile (latar belakang kepribadian politik), serta decision making style (gaya pembuatan kebijakan). Pada bagian ‘penilaian kepribadian’ tadi, terdapat political personality profile yang dikembangkan untuk memberikan gambaran psikologis secara utuh mengenai pembuat kebijakan. Dalam bagian tersebut, tidak hanya digambarkan proses terbentuknya sikap yang dimiliki hanya melalui perjalanan hidupnya saja akan tetapi juga berada pada proses ditentukannya aspek-aspek tertentu dari perilaku kepemimpinan yang relevan dengan pembuatan kebijakan. Dalam bagian political personality profile, terdapat empat tipe yang berada didalamnya yakni: narcissist, ego-defense, paranoid, serta obsessive-compulsive. Selanjutnya, trait analysis meliputi leadership style yang digunakan dalam mengamankan posisi politik serta untuk dapat berhubungan dengan relasi-relasi yang mereka miliki. Pendekatan cognitive analysis, merupakan analisis yang bersifat abu-abu karena bersifat internal sehingga tidak dapat dipelajari secara teliti. Pada bagian ini, terdapat decision making style atau gaya pembuatan kebijakan oleh pemimpin politik. Untuk menganalisis decision making style, terdapat dua karakteristik yakni problem characteristic dan situasional characteristic.[2]

Pembahasan

Latar Belakang Kehidupan Donald Trump

Donald John Trump lahir pada 14 Juni 1946, di Queens, New York. Dia merupakan anak bungsu kedua dari lima bersaudara, ia bersekolah di sekolah swasta di Queens sebelum kemudian mendaftar di Akademi Militer New York untuk kelas delapan hingga SMA. Setelah itu, Trump belajar selama dua tahun di Universitas Fordham New York City kemudian dipindahkan ke Sekolah Keuangan dan Perdagangan Wharton University of Pennsylvania, di mana ia meraih gelar sarjana pada tahun 1968. Selama Perang Vietnam, ia menerima empat penangguhan mahasiswa dan satu penangguhan medis dan tidak dimasukkan ke dalam pendaftaran untuk dinas militer.[1]

Setelah kuliah, Trump bergabung dengan perusahaan ayahnya, E. Trump & Son, perusahaan yang mengembangkan apartemen untuk kelas menengah di wilayah luar New York City. Dia menjadi presiden perusahaan pada tahun 1974 dan kemudian membangun nama untuk dirinya sendiri di dunia real estate Manhattan dengan pembangunan proyek-proyek profil tinggi seperti hotel Grand Hyatt New York, yang dibuka pada tahun 1980, dan Trump Tower, sebuah gedung tinggi mewah yang dibuka pada tahun 1983. Juga pada tahun 1980-an, Trump membuka kasino hotel di Atlantic City, New Jersey dan kemudian mengakuisisi Plaza Hotel yang bertingkat di Manhattan serta membeli perkebunan Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, yang ia renovasi dan berubah menjadi klub pribadi. Di antara usaha lain, ia dalam waktu singkat berhasil memiliki maskapai penerbangan dan klub sepak bola profesional di National Footbal League (Liga Sepak Bola Amerika Serikat) yang kemudian tidak berumur panjang. Pada tahun 1987, The Art of the Deal,”buku memoar dan nasihat bisnis Trump diterbitkan serta kemudian menjadi best-seller. Pada tahun 1989, majalah Forbes menyatakan bahwa kekayaan bersihnya adalah $ 1,5 miliar, dan ia tampil di sampul majalah Time. Namun, pada awal 1990-an, menyusul kemerosotan ekonomi dan merosotnya pasar real estate, Trump sangat terlilit utang dan beberapa kasinonya mengajukan kebangkrutan. Pada tahun 1995, ia melaporkan kerugian hampir $ 1 miliar pada pajaknya. Trump akhirnya melakukan comeback keuangan, sebagian dengan model bisnis yang melibatkan lisensi namanya untuk berbagai macam usaha mulai dari kondominium hingga steak dan dasi.

Kesuksesan karirnya di bidang real estate kemudian merambah hingga ke ranah dunia hiburan. Pada tahun 2004, Trump mulai menjadi pembawa acara reality show, “The Apprentice,” di mana para kontestan bersaing untuk pekerjaan manajemen di salah satu perusahaannya. Acara ini menampilkan slogan Trump “You’re fired” dan mendapatkan rating penyiaran tinggi. Pebisnis ini kemudian pada akhirnya berhasil meraup $ 1 juta per episode dan menjadi semakin terkenal melalui acara tersebut. Dia kemudian menjadi pembawa acara 14 musim gabungan dari “The Apprentice” dan pertunjukan spinoff, “The Celebrity Apprentice.”  Selain membintangi “The Apprentice” dan membuat penampilan cameo di acara TV dan film lain seperti “Home Alone 2: Lost in New York,” Trump juga pernah menyelenggarakan beberapa kontes kecantikan dari 1996 hingga 2015, termasuk di dalamnya adalah Miss Universe dan Miss USA. [2]

Karir Trump di dunia perpolitikan dimulai pada tahun 1987 setelah tergabung sebagai seorang Republik, pernah berganti menjadi seorang yang Independen tanpai partai pada tahun 1989 dan kemudian berganti menjadi Demokrat pada tahun 2001.[3] Pada tahun 2009 dia kembali tergabung ke dalam partai Republik dan hingga sekarang belum pernah berganti.  Sebelum memenangkan kepresidenan AS, Trump tidak pernah memegang jabatan pemerintahan baik secara terpilih maupun ditunjuk. Dia telah mempertimbangkan tawaran presiden pada beberapa kesempatan sebelumnya sebelum pemilu 2016 tetapi akhirnya memilih untuk tidak melakukannya. Hingga akhirnya pada Juni 2015, pengembang real estate ini kemudian mengumumkan pencalonan presidennya dalam pidatonya di Menara Trump. Dia menjalankan kampanyenya dengan slogan “Make America Great Again“.

Trump mencalonkan diri melawan Hillary Clinton dari partai Demokrat, kandidat presiden perempuan pertama dari partai politik besar. Ketika hari pemilihan mulai mendekat, hampir semua jajak pendapat nasional memprediksi kemenangan bagi calon partai Demokrat. Namun, pada 8 November 2016, Trump dan pasangan wakil presidennya, Gubernur Mike Pence dari Indiana, berhasil mengalahkan Clinton dan pasangannya, Senator Tim Kaine dari Virginia.  Trump memenangkan suara di beberapa negara-negara bagian yang penting termasuk Florida dan Ohio, dan kemudian mengumpulkan 306 suara pemilih mengalahkan 232 suara saingannya.[4]

Pages:Previous page 1 2 3Next page

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *