Analisis
Sebagai yayasan yang bergerak di berbagai bidang, khususnya di bidang lingkugan hidup- We SAVE Indonesia menjadi organisasi pelopor dalam “Gerakan Ekonomi Kreatif” yang mereka miliki, yakni penukaran sampah dengan uang- pada prosesnya mereka menyalurkan sampah tersebut pada komunitas pengelolaan sampah local sehingga akan membentuk siklus ekonomi yang sehat dalam pengelolaan sampah pada masyarakat.
Selain itu, We SAVE Indonesia juga rutin bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) NTB. Yayasan ini juga turut bersinergi dengan DLHK NTB melalui kegiatan terakhir mereka yang dilaksanakan di Desa Kekalik Jaya yakni CleanUp! Dengan adanya kerjasama dengan pemerintah maka penanaman serta pembiasaan terhadap kesadaran diri masyarakat pada lingkungan hidup juga akan meningkat secara signifikan. We SAVE Indonesia juga akan ikut membantu pemerintah NTB melalui event MXGP di Samota. Dalam implementasi kegiatan internasionalnya pun, We SAVE Indonesia juga turut dibantu oleh Kabupaten Dompu dalam pemberian uang saku pada peserta Student Exchange ke Australia.
Kegiatan-kegiatan We SAVE Indonesia bertujuan dalam peningkatan kesadaran pemuda serta masyarakat. Berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan, yayasan ini juga melakukan pengelolaan sampah dengan cara membeli sampah dari pemuda dan anak-anak yang kemudian dijual akan kembali pada komunitas pengelolaan sampah setempat serta dimanfaatkan sebagai dana untuk melaksanakan program kegiatan yang mereka miliki. Dana tersebut nantinya juga disalurkan kepada yatim dan lansia yang membutuhkan.
We SAVE bersama dengan programnya menjadi contoh organisasi filantropi yang turut bersinergi bersama pemerintah serta berusaha untuk membuat pola pikir baru pada generasi yang akan datang. Hal tersebut dilakukan melalui kegiatan-kegiatan mereka yang berlandaskan pendidikan karakter. Akan tetapi, sebagai organisasi yang baik- We SAVE Indonesia kurang memanfaatkan perkembangan teknologi- kurangnya media serta publikasi yang mereka miliki membatasi kerjasama mereka dengan donator-donatur yang lebih besar.
Kesimpulan
Keberadaan We SAVE Indonesia secara tidak langsung membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan pembangunan yang akan dihadapi oleh masyarakat NTB secara umum, yakni membangun masyarakat yang berkarakter, mengembangkan budaya dan kearifan lokal, melakukan reformasi birokrasi dan penegakan hukum, mengembangkan SDM yang berdaya saing, pengentasan kemiskinan, pengembangan konektifitas antar wilayah dan tata ruang, serta pengelolaan lingkungan hidup.
Tulisan ini pada akhirnya diharapkan mampu menjadi solusi atau studi literatur untuk kajian atau penulisan berikutnya.
Daftar Pustaka
[1] Abidin, Zaenal. Paradoks dan Sinjuitas (Sinergi-Keberlanjutan-Ketuntasan) Gerakan Filantropi di Indonesia. Social Work Jurnal, Edisi No. 2 Vol. 6, (2016).
[2] Bappenas. (2017). Metadata indikator tujuan pembangunan berkelanjutan. Jakarta: Bappenas.
[3] Jusuf, Chusnan. Filantropi Modern untuk Pembangunan Sosial. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, Edisi No. 1 Vol. 12, (2007).
[4] Latief, Hilman. 2010. Melayani Umat: Filantropi Islam dan Ideologi Kesejahteraan Kaum Modernis. Jakarta: Gramedia.
[5] Mutohir, T. Ch. 2013. Pendidikan Berkarakter Menyongsong Generasi Emas: 100 Tahun RI Merdeka. Makalah: Disajikan pada Seminar Pendidikan di IKIP Mataram pada tanggal 30 Januari 2013.
[6] Tamim, Imron Hadi. Filantropi dan Pembangunan. Community Development, Edisi No. 1 Vol. 1, (Juni, 2016).
[7] BAPPEDA NTB. (2018, November 22). “RAD SDGs” Resmi Diluncurkan di NTB – Bappeda Provinsi NTB. Bappeda Provinsi NTB – Berkomitmen Menjadi Lembaga Perencana Yang Andal. Retrieved June 14, 2022, from https://bappeda.ntbprov.go.id/rad-sdgs-resmi-diluncurkan-di-ntb/
[8] BAPPENAS Indonesia. (2016, September 22). NTB berkomitmen melaksanakan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Sekretariat Nasional SDGs , Kementerian PPN/Bappenas. Retrieved June 14, 2022, from https://sdgs.bappenas.go.id/ntb-berkomitmen-melaksanakan-tujuan-pembangunan-berkelanjutan-sustainable-development-goalssdgs/
[9] The Concept of Sustainable Development. (2019, November 3). E-International Relations. Retrieved June 13, 2022, from https://www.e-ir.info/2011/07/27/the-concept-of-sustainable-development/.
[10] Irvin, R., & Nolen, J. L. (2017). Nonprofit Organization. Encyclopedia Britannica. Retrieved June 14, 2022, from https://www.britannica.com/topic/nonprofit-organization
[11] LPWP NTB. (2021, March 14). Target SDG’s, NTB Relatif Paling Tidak Siap dan Inkonsisten. Lembaga Pengembagan Wilayah NTB. Retrieved June 14, 2022, from https://www.lpwntb.or.id/target-sdgs-ntb-relatif-paling-tidak-siap-dan-inkonsisten/
[12] Millennium Kids. (n.d.). EnviroActivism. Retrieved June 12, 2022, from https://enviro-activism.uqdhss.cloud.edu.au/s/emap/item/2530
[13] Percepatan Pencapaian SDGs: Belajar dari Provinsi NTB. (n.d.). Localise SDGs Indonesia. Retrieved June 14, 2022, from https://localisesdgs-indonesia.org/beranda/v/percepatan-pencapaian-sdgs-belajar-dari-provinsi-ntb
[14] SDG Philanthropy Platform. (2019, January 9). Rockefeller Philanthropy Advisors. Retrieved June 14, 2022, from https://www.rockpa.org/philanthropist/sdg-philanthropy-platform/
[15] SDG Philanthropy Platform | SDG Help Desk. (n.d.). SDGs Helpdesk. Retrieved June 12, 2022, from https://sdghelpdesk.unescap.org/node/815
[16] SDGPP in Indonesia | SDG Philanthropy Platform. (n.d.). SDGPP Indonesia. Retrieved June 14, 2022, from https://www.sdgphilanthropy.org/Indonesia
[17] Wawancara dengan Didi Risman [Ketua Umum We SAVE NTB, Nusa Tenggara Barat], pada 12 Juni 2022